SEKS YANG AMAN DALAM KEHAMILAN

Banyak pertanyaan dari pasangan suami istri yang sedang dalam kehamilan, tentang apakah berhubungan sex selama kehamilan mengganggu kehamilan ?
Fakta bahwa Seks selama kehamilan adalah aman.

Seorang tenaga medis seharusnya menjadi Health Educator, yang harus memahami tentang masalah kesehatan, antara lain pengetahuan akan masa transisi dari masa remaja/dewasa menjadi orang tua. Dalam masa transisi ini seseorang tidak boleh kehilangan kebutuhan akan intimasi dan seksualitas.Selama kehamilan banyak terjadi perubahan fisik dan emosional terhadap keinginan seksual.Hal ini yang menjadi permasalahan, seringkali tenaga kesehatan maupun pasien merasa tidak nyaman dan tabu membicarakan hal tersebut. Namun kenyataannya bila digali ternyata pasien mempunyai banyak pertanyaan tentang seksualitas.

Permasalahan pada tenaga medis adalah:
  • Merasa tidak nyaman mendiskusikan masalah seksual
  • Tidak merasa bahwa diskusi masalah seksual berhubungan dengan kesehatan ibu hamil dan pasangannnya.
Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi dorongan seksual
  • Kelelahan
  • Morning sickness (mual dan muntah)
  • Perut membesar
  • Ketegangan pada alat genitalia
  • Payudara tegang
  • Perdarahan
Faktor-faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :
  1. Takut keguguran (bayi terluka ??)
  2. Takut orgasme
  3. Takut infeksi
Tinjauan literatur;
Hart,(1961), melaporkan 219 ibu hamil yang melahirkan normal mendapatkan :
  1. Adanya penurunan libido,frekuensi koitus,orgasme dan lain-lain selama hamil dan nifas
  2. Dyspareunia lebih dari 50% pada ibu hamil pada trimester 3
  3. Frekuensi sex oral/anal/masturbasi tidak berubah
  4. Inisiasi sex meningkat sesuai umur kehamilan dibandingkan dengan sebelum hamil
  5. Posisi yang paling sering adalah side by –side positions
Ganem (1992) menjelaskan seksualitas pada kehamilan dibagi dalam 4 fase.
FASE I : masa konsepsi – 12 minggu
  1. Penurunan keinginan ok mual,muntah,lelah.
  2. Takut akan terjadi abortus
  3. Boleh melakukan hubungan seks sepanjang tidak ada riwayat perdarahan / komplikasi pada umur kehamilan yang sama sebelumnya
FASE II : pada umur kehamilan 12 – 32 minggu
  1. Disebut masa khusus (spesial time) Wanita telah beradaptasi dengan perubahan tubuhnya,dan pria sangat mendambakan segera menjadi orang tua.
  2. Wanita mulai menginginkan hubungan sex.
  3. Adanya gerakan bayi.
  4. Adanya sekresi vagina menghilangkan dyspaurenia.
  5. Karena Kehamilan, merubah posisi seks ada wanita orgasme karena hamil.
  6. Pria merasakan penurunan libido oleh karena “making love with mother not with women”
  7. Masa paling ideal untuk berhubungan seksual.
FASE III : umur kehamilan 32 – 36 minggu.
  1. Pada masa ini wanita hamil lebih banyak cemas.
  2. Fetus makin besar sehingga ada rasa tidak nyaman dipanggul,nyeri divagina, pubis dan lain-lain yang menurunkan libido.
  3. Pada masa ini intimasi tidak harus berhenti, bisa dengan berciuman (kissing),berpelukan (hugging), mengusap atau memijat.
FASE IV : umur kehamilan > 36 minggu
  1. Masa yang sangat sensitif, kelahiran akan segera tiba,wanita akan berkonsentrasi pada proses ini fetus semakin besar dan berat, ibu merasa semakin capek dan takut libido akan menurun.
  2. Kongesti pelvikpostcoital pain hilang dalam waktu 48-72 jam,
  3. Ada kesulitan posisi, dimana pria merasakan penetrasi yang terbatas.Bisa diatasi dengan merubah posisi : rear entry positions / side by side positions.
  4. Coitus mencegah kehamilan lewat waktu, Semen mengandung PG, bisa diikuti dengan masage putting susu.
Apakah hubungan seks dapat mencetuskan persalinan ?
Orgasme dan semen dapat mencetuskan kontraksi terutama pada trimester ke 3
Pada wanita yang mempunyai riwayat Penyakit PPI, hindari hubungan sexual/ orgasme/manipulasi putting susu, atau gunakan kondom

Pertanyaannya adalah Bagaimana Posisi yang baik selama kehamilan ?
Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :
  1. Women on top (she goes up)
  2. Side ways (down side)
  3. Spooning (man behind women, rear entry)
  4. Rear entry (dog style)
  5. Edge of the bed
Beberapa variasi yang bisa dicoba :
  • Sitting Position
  • Hands and knees position
  • Side lying, knee pull up position
Hindari posisi Wanita dalam keadaan terlentang oleh karena dapat menyebab Maternal hypotension syndrome.

Women on Top.
Keuntungan :
  • Kendali pada wanita
  • Rangsang klitoris lebih baik
  • Daya penetrasi bisa diatur
Kerugian :
  • Kurang nyaman bagi pria – penetrasi tidak maksimal
  • Kurang mesra – kontak tubuh kurang
SPOONING (tempel sendok).
Keuntungan :
  • Kontak fisik banyak
  • Penetrasi baik dan perlahan
  • Nyaman bagi yang bermasalah dengan sendi panggul
Kerugian :
  • Daya ungkit kurang
  • Kurang bebas bergerak
Side by side.
Keuntungan :
  • Kontak fisik lebih banyak
  • Nyaman atasi masalah panggul
  • Penetrasi kurang
Kerugian :
  • Daya dorong kurang
  • Kurang bebas
Rear Entry (Dog Style ).
Keuntungan :
  • Paling banyak disukai
  • Rangsang G-Spot paling baik
  • Daya penetrasi tinggi
Kerugian :
  • Nyeri lutut
  • Kurang mesra – tidak berhadapan
Edge of the bed .
Keuntungan :
  • Wanita lebih relaks, nyaman
  • Hindari rasa lelah
Kerugian :
  • Pria lebih aktif – kontrol kurang
  • Terbentur sisi tempat tidur – perlu bantal penyangga
Beberapa petunjuk aman untuk berhubungan seksual :
  1. Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak nyaman.
  2. Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching
  3. Pengertian dan empati
  4. Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim.
  5. Pada HIV gunakankondom
  6. Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada trimester III.
Sex dan kehamilan beresiko :
Keputusan untuk melakukan hubungan seks pada kehamilan tergantung dari :
  1. kehamilan berisiko atau tidak/jenisnya
  2. kesehatan ibu dan janin
  3. kebutuhan untuk bed rest
  4. tipe aktifitas seksual yang biasa /diinginkan
Kehamilan berisiko yang tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks :
  1. KPD (Ketuban pecah Dini)
  2. Riwayat penyakit infeksi
  3. Perdarahan selama kehamilan atau ada riwayat perdarahan selama hamil
  4. Plasenta previa
  5. Infeksi pada kemaluan.
Hubungan Seksual Khusus pada pasangan .
Bagaimana Bila pasangan pada masa pasca persalinan (Postpartum), kapan idealnya hubungan seksual dilakukan : Post partum ibu nifas masih merasakan : Capek,tidak nyaman,lubrikasi vagina kurang,lokia, emosional belum stabil dan lain-lain, oleh karena itu sebaiknya boleh dilakukan : 4- 6 minggu setelah bayi lahir. Semua praktek seksual boleh saja dilakukan asalkan tidak membahayakan kehamilan dan janin nya, Perlu pengertian antar pasangan agar mendapat kenikmatan bersama (mutual pleasuring). Anal intercourse sebaiknya tidak dilakukan .Bila ingin dilakukan sebaiknya gentleness,gunakan sterile lubricant dan sebaiknya tidak ada menderita hemoroid. Menggunakan alat2 tidak direkomendasikan oleh karena risiko infeksi.

ReferensiJaka dr. Seks dalam kehamilan. Diunduh tgl 27 maret 2011; tersedia di http://www.drjaka.com/2010.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

2 Responses to "SEKS YANG AMAN DALAM KEHAMILAN"

Jual Soal Uji Kompetensi Bidan

Jual Soal Uji Kompetensi Bidan