Buat calon dosen kebidanan di seluruh Indonesia..
Menjadi dosen mungkin merupakan dambaan sebagian orang yang lahir dari dalam hati murni. Tapi ada sebagian orang yang terjebak dalam profesi dosen karena keadaan dan keharusan, atau barangkali karena keterpaksaan. Pastinya latar belakang tersebut mewarnai perjalanan profesinya kelak.
Sekarang kita beralih ke karakter kita sebagai dosen nantinya. Ada yang bangga di sebut Killer, yang kalau men”dehem” saja sudah bisa menggetarkan ruangan kelas. Mahasiswa terpaksa memakai wajah patuh, pura-pura hormat. Atau bahkan pura-pura baca buku, buang muka, menghindar sampai sembunyi di balik gorden bila melihat si “dosen dari jarak 100 meter”.
Bagi dosen yang punya kredibilitas (dalam hal ini kredibel= Ahli+dapat dipercaya) tinggi, pastinya mahasiswa segan dan terselip rasa hormat serta kagum. Tapi banyak dosen yang cuma memakai topeng “Killer” untuk menutupi ketidakmampuannya. Tampang “Killer” yang tidak jelas itu akan menghambat mahasiswa untuk bertanya, merespons bahkan menanggapi secara terbuka mengenai kuliah yang disampaikan dosen, karena alasan Takut!!!!. Takut ditanya kembali, takut ini, takut itu...dan Dosen terselamatkan, terutama dari ketidaktahuaanya. Hal ini pasti membekas pada mahasiswa, kesan negatif tentunya.
Menjadi dosen bukanlah perkara gampang, meskipun pendidikan untuk menjadi dosen sudah diselesaikan. Dosen merupakan profesi yang digugu dan ditiru, dalam setiap gerak dan langkahnya, Perilakunya, penampilannya, gaya bicara, sampai ritual kecil dikala dosen mengajar pun juga menjadi ajang per”gossip”an mahasiswa bahkan diingat secara terperinci oleh mahasiswa.
“Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, kuatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda” – Robert Fulghum
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya
Kesan yang baik pasti akan selalu diingat dalam hati setiap manusia. Mahasiswa punya hak untuk dihormati, dihargai dan dibesarkan dalam semangat dan kasih sayang. Dosen sebagai pendidik yang tugasnya mendidik dan mengajar bukan hanya mentransfer ilmu tapi mentransfer pula sikap dan perilaku terpuji yang dapat diadopsi oleh mahasiswa.
Febrina Kaban
0 Response to "BEKAL UNTUK JADI DOSEN BIDAN"
Post a Comment