Tapi apa mau dikata, orang tua memaksa saya menjadi bidan, mereka bilang menjadi bidan berpeluang untuk cepat kerja. Dan mudah mendapat jodoh, meski pada kenyataannya saya masih jomblo dan pengangguran. Saya menjalani pendidikan hanya sekedar berbakti pada orang tua, bukan cita-cita. Saya juga tidak tau cita-cita saya apa. Orang tua saya tidak mau percaya kalau saya takut darah, dan jijik melihat proses persalinan, saya bahkan tidak suka berkomunikasi dengan orang lain. Tidak tau kelak saya menjadi bidan seperti apa...
Tamat bidan praktis saya tidak tau apa-apa, buku tidak punya, sewaktu kuliah saya lebih senang jalan-jalan, bermain, bercanda...tidak suka membaca, kalau ujian selalu nyontek....dan akhirnya saya tamat juga. Meski saya tidak tahu ilmu apa yang ada di kepala saya. Ditambah lagi dosen saya juga jarang masuk kelas, hanya memberi tugas tanpa pencerahan dan penjelasan memuaskan. Dan anehnya suka marah-marah, dan beberapa dari mereka bahkan juga tidak pernah menolong persalinan. So’ saya ibarat “like father like son” atau “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, kecuali buahnya dicuri orang...
Baru tamat selama 1 bulan. ada beberapa tempat yang menawarkan saya pekerjaan, tapi saya tolak, sebagai bidan yang sudah berlabel ahli madya, saya menganggap gaji “number one”, saya tidak ingin capek bekerja menguras tenaga di klinik dan di rumah sakit, dengan gaji yang kecil. Untungnya saya menerima gaji bulanan dari orang tua, bahkan lebih besar dibanding saya bekerja...Saya hanya berharap kelak menjadi pegawai pemerintah supaya bekerja lebih santai...dan bila belum diterima saya kuliah saja lagi, dan saya bisa jadi dosen.....(saya tersenyum, menyadari kapasitas kemampusn saya tentunya..)... Atau kalau sudah mentok, saya cari saja pria kaya untuk saya nikahi, hee..., itu juga kalau ketemu....
Apakah ini potret sahabat-sahabat saya juga , saya tidak tahu....
SAMA SEMUA YANG TERTULIS DI ARTIKEL INI MEWAKILI PERASAAN GUE BANGET ... MESKI NILAI GUE TERMASUK TINGGI TAPI ILMU DI BIDANG PRAKTIK GUE MASIH MINUS SEKARANG DI TAMBAH LAGI LOWONGAN KERJA DATANG MENJEMPUT TAPI TUE TOLAK PADAHAL TEMAN GUE YG LAIN SETENGAH MATI NYARI PEKERJAAN .. GUE SEKARANG RENCANANYA MAU KERJA DI DINKES KRN GUE GAK SUKA BERINTERAKSI SAMA MASYARAKAT MASIH JIJIK DAN TAKUT SAMA DARAH DAN GAK KUAT LIAT ORANG LAHIRAN GUE JUGA KAYAK ANDA BUKAN TIPE ORG YG PENGEN KERJA DI RS ATAU PUSKESMAS DENGAN GAJI DIBAWAH STANDAR BAHKAN UANG JAJAN GUE JAUH LEBIH BANYAK .. KADANG GUE NANGIS GUE HARUS GIMANA ? KADANG GUE JUGA SALAHIN ORANG TUA GUE YG UDAH MAKSAIN GUE MASUK JURUAN YG LOWONGAN KERJANYAPUN GAK LUAS
ReplyDeleteAku juga seperti itu. Tapi aku hidupnya di kampung, banyak omongan orang. Aku harus gimana ?
ReplyDeleteAku juga seperti itu. Tapi aku hidupnya di kampung, banyak omongan orang. Aku harus gimana ?
ReplyDeleteSaya bidan, dari kecil memang menyukai hal-hal yg berbau medis, semasa kuliah selalu saya buat enjoy, belajar mandiri maupun kelompok saya buat menyenangkan dengan sesuatu yg kreatif dan berbeda , diantara sesama teman juga enak semua tertawa dan tidak saling menjatuhkan, ya kuncinya itu enjoy dinikmati aja ilmu yg ada dan diresapi, setelah lulus kuliah pun saya tidak ribut masalah kerja, saya buat santai dulu dirumah melakukan beberapa hal yang ingin dilakukan, bagi saya kerjaan itu bukan ttg gaji, tapi dari ilmu mu... kamu bisa menyelamatkan orglain dan saat melihat mereka tersenyum kamu akan bahagia, belajar bidan saya anggap
ReplyDeleteJuga seperti belajar ttg diri sendiri dan anggap saja bgmn cara menangani diri sendiri disaat ada masalah dalam tubuh sebelum ke orang lain, semakin saya belajar saya merasa ilmu yg kumiliki sangat kurang , tapi gpp belajar terus aja sampai km pintar, knowladge is power. Santai aja kok... Bidan itu gk selama nya monoton...kerja gitu gitu saja. KLO km kreatif sebenarnya bnyk sekali peluang bidan itu ...mulai dari babyspa,postnaral care dan babycare,hypnobritbing, prenatal yoga , mengisi penyuluhan2 kesehatan kepada ibu2 arisan atau event2 + baksos cek kesehatan tertentu kan lumayan kan ilmunya bermanfaat, dan masih banyak lagi peluang bidan yg bisa kita lakukan dan praktek langsung kemasyarakat tanpa harus menunggu punya bps/bpm. Semangat 😍😘