1. Kesehatan reproduksi
A. Pengertian kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan (ICPD, 1994).
Implikasi definisi kesehatan reproduksi berarti bahwa setiap orang mampu memiliki kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu menurunkan serta memenuhi keinginannya tanpa ada hambatan apa pun, kapan dan berapa sering untuk memilikin keturunan.
B. Hak-hak kesehatan reproduksi
- Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
- Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi.
- Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi.
- Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan.
- Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak.
- Hak atas kebebasan dan keamanan yangberkaitan dengan kehidupan reproduksinya.
- Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan diri, perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual.
- Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya.
- Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga.
- Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
- Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Paket pelayanan kesehatan reproduksi meliputi hal-hal berikut ini:
1. Paket pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif (PKRK)
Pelayanan kesehatan reproduksi yang mencakup semua pelayanan tentang masalah kesehatan reproduksi dan seksual yang terjadi pada semua siklus kehidupan.
Komponen PKRK meliputi:
- Kesehatan bayi dan anak
- Remaja
- Infertilitas
- Kekerasan terhadap perempuan
- Kesehatan dan kesejahteraan maternal (safe motherhood)
- Penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS
- Penyakit kanker alat reproduksi
- Masalah usia lanjut seperti osteoporosis
2. Paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial (PKRE)
ditujukan untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi yang menjadi prioritas.
- Keluarga berencana(KB)
- Kesehatan dan kesejahteraan maternal (safe motherhood)
- Pencegahan dan manajemen komplikasi aborsi
- PMS dan HIV/AIDS
- Pencegahan dan manajemen infertilitas
- Kesehatan reproduksi remaja.
C. Perawatan kesehatan reproduksi
Perawatan kesehatan reproduksi adalah suatu kumpulan metode, teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan reproduksi dan kesejahteraan melalui pencegahan dan penanganan masalah-masalah kesehatan reproduksi mencakup perawatan kesehatan seksual yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan hubungan antar pribadi. Bukan hanya perihal konseling dan perawatan yang berhubungan dengan proses reproduksi dan penyakit menular secara seksual.
Perawatan kesehatan reproduksi perlu dilaksanakan pada jenjang perawatan kesehatan primer yang mencakup berbagai pelayanan yang terkait satu sama lain yaitu sebagai berikut:
- Bimbingan dan pelaksanaan keluarga berencana, termasuk di dalamnya ialah pemberian pendidikan, komunikasi informasi, konseling dan pelayanan kontrasepsi.
- Pendidikan dan pelayanan prenatal.
- Penanganan proses kehamilan yang aman.
- Perawatan pasca natal khususnya pemberian ASI, perawatan kesehatan bayi, anak dan ibu.
- Pencegahan dan pengobatan yang memadai terhadap kemandulan (infertilitas).
- Penanganan masalah aborsi.
- Pengobatan infeksi saluran reproduksi.
- Penyakit yang ditularkan secara seksual termasuk penyakit HIV/AIDS dan kanker alat reproduksi.
- Informasi pendidikan dan konseling tentang seksualitas sesuai umur, termasuk pengetahuan reproduksi bagi remaja agar menjadi orang tua yang bertanggung jawab.
D. Indikator kesehatan reproduksi
Organisasi kesehatan dunia world health organization (WHO) telah membuat daftar indikator kesehatan reproduksi secara global yang meliputi sebagai berikut:
- Total fertility rate (TFR)
- Prevalensi kontrasepsi
- Rasio kematian ibu
- Persentase wanita yang berkunjung sekurang-kurangnya empat kali selama kehamilan ke pelayanan kesehatan sehubungan dengan kehamilan.
- Persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga ksehatan profesional
- Jumlah fasilitas yang berfungsi sebagai pelayanan obstetri esensial komprehensif per 500.000 penduduk.
- Angka kematian perinatal.
- Persentase kelahiran bayi hidup dengan berat lahir rendah.
- Prevalensi tes serologi positif pada ibu hamil yang berkunjung ke prenatal care.
- Persentase wanita usia reproduksi yang di skrining kadar hemoglobinnya untuk mendeteksi yang terkena anemia.
- Persentase tenaga obstetri dan ginekologi yang melakukan aborsi.
- Laporan prevalensi wanita dengan femmale genital mutilation.
- Persentase wanita usia reproduksi yang beresiko hamil yang dilaporkan mencoba untuk hamil 2 tahun atau lebih. Laporan insidensi uretritis pada pria (usia 15-49 tahun) dan prevalensi HIV pada wanita hamil.
2. Kependudukan
A. Pengertian Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis republik Indonesia selama 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap (badan pusat statisktik, 2009).
Penduduk atau warga negara suatu negara atau daerah bisa didefinisikan jadi dua:
- Orang yang tinggal didaerah tersebut.
- Orang yang secara hukum berhak tinggal didaerah tersebut. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi masih tinggal didaerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang mempunyai wilayah geografi dan ruang tertentu (wikipedia,2009).
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi dan penuaaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
B. Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah:
- Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
- Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
- Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan lain.
- Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik hal yang menguntungkan maupun merugikan.
Sumber:
terima kasih sangat infonya bermanfaat
ReplyDeleteinfo nya bagus
ReplyDelete