PENCEGAHAN PERSALINAN PREMATUR
Susan B. Wilson, M.D
Berbagai faktor
dapat berkaitan dengan persalinan prematur. Faktor-faktor tersebut harus dicari
pada tiap wanita yang mengandung untuk mengenai pasien dengan resiko tinggi dan
memerlukan tindakan pencegahan yang aktif. Tetapi, harus disadari bahwa
walaupun sejumlah sistem penilaian (scoring) prenatal tersedia (dan dianjurkan
untuk digunakan) untuk menentukan kemungkinan persalinan prematur, tidak ada
yang terbukti dapat memperkirakan hasil kehamilan dengan akurat. Faktor risiko
yang diketahui adalah riwayat persalinan prematur, malformasi rahim, solusio
plasenta, hipertensi kronis, penyalahgunaan obat, alkohol, dan merokok, usia
maternal yang muda, kelas sosioekonomi rendah, dan berat badan maternal yang
rendah. Kehamilan pada resiko tinggi terjadinya persalinan prematur harus
ditangani oelh tim yang terdiri oleh dokter, perawat, dan pekerja sosial dalam
konsultasi dengan ahli penyakit dalam, dalam ahli gizi, dan perinatologis,
seperti yang diindikasikan.
Pemeriksaan
laboratorium harus dilakukan untuk mencari hemoglobinopati, anemia, infeksi
pelvis dan saluran kemih, serta diabetes melitus. Kadar alfa fetoprotein yang
abnormal telah dihubungkan berkaitan dengan hasil kehamilan yang buruk.
Pemeriksaan ultrasonografi adalah penting untuk menegakkan usia kehamilan dan
ukuran janin secara akurat dan untuk menunjukkan anomali atau
lelomioma.penilaian psikososial adalah sesuai untuk gravida yang masuk kedalam
kelompok resiko tinggi terjadinya persalinan prematur, terutama jika resiko
timbul adalah faktor tingkah laku (pengunaan alkohol, perokok, nutrisi yang
buruk) serta dimungkinkan untuk dilakukan perbaikan. Pendidikan dan konsultasi
adlaah komponen yang penting perawatan prenatal pada pasien-pasien tersebut.
Perawatan
prenatal yang agresif dapat menurunkan dengan bermakna faktor resiko pecahnya
selaput amnion sebelum waktunya, berat badan lahir yang rendah, persalinan
prematur, dan kematian prenatal, menekan perlunya perawatan intesif neonatus
dan menghilangkan biaya perawatan di rumah sakit. Program perawatan yang
optimal terdiri termasuk kunjungan prenatal dini dan sering, pendidikan pasien,
pemeriksaan ulang secara berkala untuk mendeteksi gangguan-gangguan, dan
perhatian terhadap pendapat dan pertanyaan pasien, catatlah terutama pada
perjanjian yang batal atau tidak berhasilnya mengikuti anjuran. Program yang
diperluas harus dipertimbangkan untuk wanita dengan resiko tinggi seperti ibu
yang masih remaja. Kunjungan obstetrik harus termasuk pemeriksaan skrining
untuk hipertensi, diabetes , infeksi saluran kemih, kontraksi rahim yang
prematur, dan tanda-tanda pembukaan dan dilatasi serviks. Pemeriksaan vagina
yang serial dapat membantu dalam memperkirakan onset persalinan prematur; hal
tersebut harus dilakukan dengan sangat berhati-hati, untuk menghindari tekanan
digital atau memasuki ostium internal, untuk menghindari kemungkinan
perangsangan terjadinya persalinan. Penggunaan tindakan profilaksis, seperti
obat tokolitik, walaupun belum dicatat sepenuhnya mempunyai manfaat, adalah
dianjurkan oleh beberapa dokter untuk membantu memperpanjang kehamilan pada
garvida yang mempunyai resiko persalinan prematur, terutama jika disertai
dengan monitorik rawat jalan yang cermat.
Pembukaan dan
dilatasi serviks terjadi tanpa disertai kontraksi rahim adalah tanda-tanda
serviks inkompeten. Jika keadaan tersebut terjadi pada midtrimester,
dipertimbangkan penjahitan serviks (cerclage); jika terjadi pada kehamilan yang
lanjut, anjurkan istirahat baring dan berikan obat tokolitik sesuai yang diindikasikan
oleh kontraksi.
Persalinan
prematur harus ditangani dengan agresif dengan obat tokolitik kecuali
dikontraindikasikan, seperti terjadinya korioamnionitis atau solusio plasenta.
Dipertimbangkan memberikan pengobatan steroid untuk mempercepat kematangan
peru-paru janin dan pindahkan wanita gravida tersebut kepusat perawatan tersier
jika kemungkinan terjadi persalinan.
Kepustakaan
Bouyer J,
Papiemik E, Dreyfus J, et al. Maturation signs of the cervix and prediction of
preterm birth.
Obstet
Gynecol 68;209, 1986.
Gonik B, Creasy
RK. Preterm labor; its diagnosis and management. Am J Obstet Gynecol 154;3,
1986.
Herron MA, katz
M, Creasy RK. Evalution of preterm birth prevention program: A premilinary
report.
Obstet Gynecol 59;452, 1982.
Katz M, Gill PJ,
newman RB. Detection of preterm labor by ambulatory monitoring of uterine
activity
for the management of oral tocolysis. AM J Obstet Gynecol 154;1253,
1986.
0 Response to "PENCEGAHAN PERSALINAN PREMATUR"
Post a Comment