Haid dianggap normal apabila perdarahan terjadi setiap 21 sampai 31 hari dan berlangsung 1 sampai 5 hari. Perdarahan rahim yang abnormal terjadi bila frekwensi atau intensitas perdarahan rahim berubah.
Jenis perdarahan rahim abnormal :
1. Hipermenore atau menoragia, yang didefinisikan sebagai perdarahan haid siklik atau teratur yang jumlah dan lama berlangsungnya berlebihan.
2. Hipomenore, didefinisikan sebagai berkurangnya aliran haid. Kadang-kadang hanya muncul bercak-bercak darah.
3. Polimenore, didefinisikan sebagai peristiwa perdarahan vagina yang terjadi lebih sering setiap 21 hari.
4. Oligomenore, didefinisikan sebagai jenis perdarahan vagina episodic yang terjadi pada selang waktu yang lebih dari 35 hari.
5. Metroragia, didefinisikan sebagai perdarahan rahim yang terjadi di antara periode haid.
6. Menometroragia, didefinisikan sebagai perdarahan rahim yang frekwensinya tidak teratur dan jumlahnya juga terlalu banyak.
7. Perdarahan pasca menopause, yaitu setiap perdarahan vagina yang terjadi sekurang-kurangnya 1 tahun setelah penghentian haid secara spontan.
8. Estrogen withdrawal bleeding, yang terjadi setelah penghentian akut estrogen setelah paparan yang tetap terhadap estrogen.
9. Perdarahan terobosan, yang terjadi selama perangsangan estrogen yang kronik tanpa penurunan estrogen.
10. Progesterone withdrawal bleeding, yang terjadi setelah pemberian dan penghentian secara mendadak progesteronatau gestagen. Perdarahan dapat terjadi jika sebelumnya telah dilakukan perangsangan estrogen.
11. Perdarahan terobosan progesterone, yang hanya terjadi bila terdapat rasio progesterone terhadap estrogen yang tinggi, atau bila tidak terdapat cukup estrogen.
Sumber:
Hacker N. F, Moore G. J, 2001. Esensial obstetri dan ginekologi. Hipokrates, Jakarta.
0 Response to "PERDARAHAN RAHIM YANG ABNORMAL"
Post a Comment