KEHAMILAN DENGAN ANEMIA
Skrinng untuk anemia harusdilakukan pada kunjungan prenatal yang pada
mnggu ke-28 sampai 32,dan lagi pada mnggu ke 36 sampai 38. Pada tiap
kesempatan, tentukan kadar hemoglobin dan hematokrit, hitung sel dar
merahunsur-unsur sel darah, dan hitung diferensial sel darah putih. Preparat
sel sabit rutin sangat bergua untuk wanita kulit hitam dan dilakukan sekali
selama kehamilan. Urinalisis membantu untuk menemukan infeksi. Jika serum
adalah ikterik ,periksalah untuk penyakit hati dan anemia hemolotik.
Profilaksis zat besi dan asam folat diperlukan pada semua pasien
obstetrik karna terjadi hemodilusi gestasional dan meningkatkannya keperluan
nutrisi. Gravida dengan kadar hematokrit di bawah 30% (atau kadar hemoglobin di
bawah 10% desiliter) harus diperiksa. Hal ini juga berlaku untuk wanita yang
refrakter terhadap pengobatan profilaksis. Waspadalah terhadap yang tidak
mematuhi pengobatan yang diberikan kepadanya. Carilah dan perikalah mengenai
diet ,muntah, malabsorbsi, perdarahan, penyakit kronis, ketergantungan obat,
penyakit hati, hemoglobinopati, dankehamilan ganda.
Periksalah apusan darah tepi, kadar zat besi serum, total iron binding
capacity, persentasi saturasi zat besi, kadar asam folat serum dan eritrosit,
dan kadar vitamin B12 dalam serum. Unsur-unsur sel darah merah dapat membantu
dalam menentukan jenis anemia dan penatalaksanaannya. Gunakan kadar feritin
serum cadangan untuk menilai cadangan zat besi dan alat elektroforesis
hemoglobin untuk mengidentifikasi hemoglobinopati.
Anemia defisiensi zat besi dalah sering selama kehamilan. Mikrositosis
mendahului hipokromia. Manifetasi klinis adalah jarang. Biasanya nilai mean
corpuscular volume (MCV) kurang dari 80 mean corpuscular hemoglobin
concentration (MCHC) kurang dar 30%, zar besi dalam serum kurang dari 50
saturasi zat besi kurang dari 15%, dan feritin serum kurang dari 10 mg per
militer
Defesiensi asam folat lebih jauh lebih jarang. Pansitopenia mungkit
berat. Sel darah merah adalah makrositik; megaloblastik terlihat pada apusan
buffy coat atau darah tepi. MCV lebih besar dari 100, kadar asam folat serum kurang dari 3 mg per desiliter, dan sel
darah merah folat kurang dari 150 mg per desiliter, Apusan darah tepi
menunjukan neutrifi hipersegmentasi yang lebih dari 3%.
Infeksi adalah penyebab sering dari anemia hipokomik mokrisitik dengan kadar zat besi dalam serum
serta total iron binding capacity yang rendah. Kecuali infeksi
diidentifikasikan dan diobati, anemia biasanya tidak merespons terhadap
pengobatan hematinik.
Anemia defisiensi zat besi paling baik diobati dengan diet yang baik
dan dosis oral zat besi (ferrous sulfate, 300 mg tiga kali sehari)
dikombinasikan dengan dosis profilaksis oral asam folat 1 mg setiap hari. Ikuti
respons pengobatan dengan hitung retikulosit serial dan apusan darah tepi.
Pemberian zat besi intravena atau intramuskular tidak mempunyai manfaat yang
jelas kecuali pada pasien dengan muntah, intoleransi terhadap pengobatan zat
besi oral, atau dengan sindroma malabsorbsi. Defisiensi asam folat diobati
dengat dosis asam folat oral, 1 sampai 5 mg tiap hari. Zat besi diberikan
secara bersamaan. Defisiensi vitamin B12 harus disingkirkan pertama kali dengan
mengukur kadar vitamin B12 dalam serum walaupun defisiensi tersebut jarang
terjadi; pengobatan spesifik terdiri dari injeksi vitamin B12. Jika transfusi
darah diindikasikan, digunakan packed red blood cell; hindarkan gagal jantung
dengan pengawasan yang cermat atau
transfusi ganti.
Kepustakaan
Harrison KA. Ancmia, malaria and
sickle cell disease. Clin Obstet Gynaecol
9:445, 198
Kaneshige E. Serum ferritin as
an assessment of iron stores and Other parameters during pregnancy. Obstet Gynecol
57:238, 1981.
Shojania AM. Folik acid and B12 deficiency in
pregnancy and in the Neonatal period. Clin perinatol 11:433,1984
Taylor DJ. Prophylaxis and treatment of
anaemia during pregnncy Clin Obstet Gynaecol 8:297,
1981.
Taylor DJ, mallen C, McDougall N, Tind T.
Effect of irsuppiermentation
On serum ferritin levels during and after pregnancy. Br J Obstet Gynaecol
89:1011,1982.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN ANEMIA"
Post a Comment