KEHAMILAN DENGAN KONDILOMA AKUMINATUM
Louis Burke,M.D.
David S. Chapin,
M.D
Kondiloma akuminatum
adalah lesi yang ditularkan melalui hubumgan seksual yang mengenai serviks,
vagina, vulva, perineum, anus, dan uretra yang disebabkan human papovavirus
yang mengandung DNA. Bentuk tertentu ( serotipe ) virus telah ditemukan sebagai
karsinogenik. Hal tersebut meningkatkan kepentingan klinis dari gangguan
tersebut, menyebabkan pentingnya untuk mendiagnosis dan mengobati kedua
pasangan seksual. Pasien dengan gangguan sistem kekebalan mungkin akan
menderita kondiloma. Mereka adalah termasuk yang menerima transplantasi organ,
atau sedang menjalani pengobatan kemotrapi atau radioterapi untuk limfoma atau
penyakit ganas lainnnya atau yang menggunakan kortikosteroid untuk
bermacam-macam gangguan medis. Virus tampaknya berkembang dalam lingkungan yang
hangat dan lembab.
Karena penyakit ini
biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, penyakit menular seksual lainnya
seperti gonorrhea, sifilis, dan herpes harus disingkirkan pada semua kasus
dimana ditemukan kondiloma.
Selama 20 tahun
terakhir, jumlah pasien dengan kondiloma akuminatum tampaknya telah meningkat
lebih dari lima kali lipat mencerminkan semakin banyaknya aktivitas seksual di
antar populasi dewasa muda. Di antara wanita yang asimptomatik yang melakukan
pemeriksaan skrining dengan sitolegi serviks rutin, dua persen ditemukan
menderita kondiloma. Sebagian besar dari mereka hanya empunyai penyakit saluran
genital subklinis yang dikenal dengan karakteristik histologisnya. Pemeriksaan
kospolkopi dapat menunjukkan pola pertumbuhan yang karakteistik ( warty ),
tetapi lesi lebih sering ditemukan sebagai bercak datar dengan permukaan putih
( acetohite ) dengan banyak proyek yang kecil-kecil. Sepertiga pasien mempunyai
kondiloma eksofitik yang dapat diidentifikasi. Kondiloma sering mengenai baik
vagina maupun serviks. Pada wwanita dengan kondiloma yang luas juga dapat
meluas ke vulva dan perineum
Lakukan pengambilan
biopsi pada semu lesi, termasuk lesi ulserasi yang datar, berpigmentasi, besar
dan berdarah juga dengan lesi yang tidak berespon terhadap pengobatan. Karena
kondiloma datar ( flat condyloma ) berhubungan dengan frekuensi tinggi terjadinya
perubahan displastik, semua lesi harus dibiopsi untuk pemeriksaan histologik
yang cermat. Biasanya dokter melihat halo sitoplasme perinuklear, perubaha
displastik sering terlihat, terutama pada lapisan basal epidermis.
Antara 65 sampai 85 persen wanita yang
mempunyai kondiloma telah pernah kontak dengan pria yang mempunyai penyakit
serupa. Semua pasangan seksual yang menginfeksi individu tersebut harus
diperiksa. Pencarian yang cermat terhadap lesi mungkin belum ditemukan karena
lesi pada penis biasanya tipis dan sulit ditemukan.
Kondiloma cenderung
membesar dan tumbuh lebih ceapat selama kehamilan. Keadaan tersebut bahkan
dapat menjadi sangat besar sehingga mengobstruksi pintu keluar pelvis, jika
lesi besar tersebut mengalami trauma selama persalinan, lesi dapat menyebabkan
perdarahan yang besar. Pengobatan biasanya dapat dilakukan dengan aman sampai
usia kehamilan28 minggu. Pada kehamilan yang lebih lanjut, perdarahan adalah
komplikasi yang sering terjadi dan terdapat hubungan resiko persalina prematur.
Berbagai jenis pengobatan tersedia, termasuk aplikasi topikal
tricnloroaceticacid 50 sampai 85 persen, kriokauterisasi, elektrokauterisasi,
atau ablasi laser. Podophyllin tidak boleh digunakan selama kehamilan karena
segera diabsorbsi dan mempunyai efek toksis terhadap janin. Penyerapan obat
dari vagina dan serviks telah dihubungkan dengan neuropati, depresi sumsum
tulang, kegagalan pernafasan, dan bahkan kematian. Antimetabolit 5-fluorouracil
menghambat sintesis asam nekleat dan dengan demikian harus dihindari selama
kehamilan.
Terdapat hubungan sebab
akibat antara kutil ( wart ) genital pada ibu dengan berkembangnya papiloma
laring pada bayi. Telah dilaporkan bahwa sebagian besar bayi dilahirkan
pervagina. Walaupun jumlah kasus tersebut kecil, tumor laring pada bayi sulit
untuk diobati dan menyebabkan morbiditas yang tinggi. Dengan demikian gangguan
pada jalan lahir yang luas dan kondiloma pada saat persalinan harus merupakan
indikasi untuk seksio sesarea.
Kepustakaan
Ferenczy
A, Mitao M, Nagai N, et al. Laten papillomavirus and recurring genital warts N
Engj J Med 313:784,1985.
Levine
RU, Crum CP, Herman E, et al. Cervical papillomavirus infenction and
intraepithelia neoplasi: A study of male sexual partners. Obstet Gynecol
64:16,1984.
Meisels
A, morin C. Human papillomavirus and cancer of the uterine cerviks.Gynecol
oncol 12:111S,1981.
Purola
EE, Halila H, Vesterinen E. Condyloma and servical epithelial atypiasin young
woman. Gynecol oncol 16:34, 1983.
Singer
A, Wilters J, Walker P, et al. Comparison of prevalence of human papillomavirus
antigen in biopsies from women with cervical intraepithelial neoplasia J Clin
Pathol 38:855,1985.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN KONDILOMA AKUMINATUM"
Post a Comment