GANGGUAN THIROID
Machelle M.Seibel,M.D., Jeffrey R.Garber,M.D.
Kehamilan
dapat menutupi atau menyerupai gejala-gejala karakteristik dan temuan fisik
dari hipotiroidisme atau hipertiroidisme,dan parameter pemeriksaan laboratorium
untuk diagnosis keadaan ini pada keadaan tidak hamil tidak selalu berlaku pada
keadaan gestasi. Waspadalah terhadap riwayat obstetric berupa kematian janin
akibat abortus,persalinan premature,dan mortalitas perinatal.
Manifestasi
fisik yang umum pada penyakit tiroid dapat ditutupi oleh kehamilan, dan juga
kehamilan dapat menunjukkan gejala-gejala fisik yang Sama dengan disfungsi
tiroid,seperti pembesaran tiroid dan bruit, melebarnya tekanan nadi,
meningkatnya denyut jantung, palmar eritema, dan telapak tangan yang panas dan berkeringat. Yang tidak
ditemukan pada kehamilan tanpa komplikasi adalah tanda-tanda okular yang
karakteristik berupa kelopak mata yang terbuka lebar(stare), lid lag, miksedema
pratibial, eksiftalmos, onikolisis, dan miopati panggul dan bahu.
Interprestasikan
hasil tes laboratorium dengan hati-hati pada kehamilan. Laju metabolisme basal
secara normal meningkat ke dalam rentang yang abnormal. Radioiodine tidak dapat
digunakan untuk diagnosis atau pengobatan karena segera ditangkap oleh tiroid
janin kira-kira usia kehamilan 12 sampai
14 minggu. Diagnosis dengan menghitung kadar tiroksin bebas (T4),
triiodotironin bebas (T3) dan indeks T4
atau T3
bebas dalam darah. Nilai yang terakhir ditentukan dengan mengalikan total T4
atau total T3 dengan ambilan T3
resin. Thyroid stimulating hormone (TSH) dan antibodi antitiroid digunakan
untuk mengevaluasi hipotiroidisme. Kehamilan yang normal mempengaruhi hasil
dari beberapa pemeriksaan tersebut. Karena kadar thyroxine binding globulin
(TBG) meningkat, kadar T3 dan T4
meningkat, sebagian besar berikatan dengan TBG; ambilan T3
jatuh karena kelebihan tempat ikatan TBG unsaturated. Tetapi, kadar T3
dan T4
aktif tetap normal.
Gravida
yang mengalami hipotiroidisme mungkin menunjukkan penurunan kadar T4
atau juga tidak. Ambilan T3 yang rendah dengan
kadar T4
yang normal atau rendah adalah temuan yang mengarahkan. Hipotiroidisme primer
dapat menunjukkan peningkatan kadar TSH dan seringkali dengan tes antibody
antitiroid yang positif.
Seperti
pada orang dewasa yang tidak mengandung, hipotiroidisme primer pada kehamilan
diobati dengan pemberian tiroid. Thyroxine adalah oabt yang terpilih. Dosis
disesuaikan dengan mengikuti respons klinis dan perubahan TSH, ambilan T3,
dan kadar T4.
Pada
gravida dengan hipotiroidisme, T4 bebas, T3
dan T4 total, serta kadar TBG
darah meningkat. Sebagai akibatnya, ambilan T3
biasanya normal atau meningkat. Diagnosis terletak pada tanda-tanda,
gejala-gejala klinis, dan anaslis laboratories. Pemeriksaan juga merupakan cara
untuk menilai beratnya penyakit dan menilai respons terhadap pengobatan. Pada
kasus penyakit Graves, pengukuran kadar immunoglobulin stimulator(LATS, TSI,
TBII) dapat membantu dalam menentukan aktivitas penyakit.
Propylthiouracil(PTU)
digunakan untuk mengobati gravida dengan hipertiroidisme. Gunakan dosis
serendah mungkin untuk menekan risiko goiter pada janin dan hipotiroidisme.
Pasien dengan tiroktosikosis sebelumnya dapat membaik pada kehamilan lanjut.
Dengan demikian, adalah penting untuk menurunkan pengobatan dengan sesuai.
Hindarkan iodida, terutama untuk penggunaan jangka panjang. Gunakan dengan
hati-hati jika diperlukan untuk memberikan propranolol untuk gejala-gejala
tirotoksikosis karena efek menimbulkan tetani uterus dan terhadap janin.
Tentukan T3, T4,
dan ambilan T3
secara periodic untuk membantu menyesuaikan pengobatan. Tiroidektomi subtotal
dicadangkan untuk pasien yang resisten atau alergi terhadap obat supresif.
Badai tiroid (thyroid storm) yang membahayakan hidup dapat dicetuskan oleh
persalinan atau seksio sesarea. Integrasikan penatalaksanaan akut dengan PTU,
kortisol, cairan, dan hipotermia, juga dengan propranolol dan iodide.
Periksalah bayi yang baru lahir untuk tanda-tanda
disfungsi tiroid.
Setelah
persalinan,pasien dengan nodul tiroid dengan sifat yang tidak dapat ditentukan
harus menjalani sidik iodine radioktif untuk menentukan nodul “panas”atau
atonomoos nodul yang mengindikasikan tidak adanya resiko untuk keganasan.
Kepustakaan
Burrow
GN. The management of thyroxicosis in pregnancy New Engl J Med 313:562,1985.
Ceelhoed
GW. Surgery of the endocrine glands in pregnancy in Obstet Gynecol 26:865,1983.
Ingbar
SH. The thyroid gland. In: Wilson JD, Foster DW(Editors).
Williams
Textbook of Endocrinology.7 th ed. Philadelphald W.B. saunders,1985.
Mestman
JH. I hyroid disease in pregnancy. Clin perinatol 12:654,1985.
Wall
JR, Kuroki T. Immunologic factors in
thyroid disease. Med Clin North Am 69:1913,1985.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN THIROID"
Post a Comment