GANGGUAN
ORTOPEDIK
Eric D. Lichter, M.D.
Abnormalis tulang
pelvis yang mempengaruhi kehamilan, persalinan, dan kelahiran adalah jarang
pada kelompok usia reproduktif. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang
rutin pada waktu kunjungan antepartum pertama harus menyadarkan dokter kepada
kemungkinan masalah tersebut. Riwayat penyakit perkembangan, ricketsia,
kifoskoliosis, fraktur pelvis, atau poliomielitis dapat mengidentifikasikan
kemungkinan malformasi pelvis, terutama jika keadaan tersebut terjadi sebelum
pubertas. Hal yang sama berlaku untuk terdapatnya penyakit neuromoskular di
bagian tubuh yang mana saja. Keadaan pincang yang berlangsung lama mengarahkan
kepada abnormalitas muskuloskeletal, yang mungkin menghalangi atau mengubah
pertumbuhan pelvis normal. Pemeriksaan
pelvis membantu dalam mendiagnosis osteokondroma jinak, malunion fraktur pelvis
yang meyebabkan deformitas, dan spondilolistesis. Penonjolan vertebra ke
anterior yang di sertai dengan spondilolistesis atau kifoskoliosis kemungkinan
dapat sangat menurunkan kapasitas pelvis.
Riwayat dan temuan
fisik yang sesuai dengan malformasi pelvis mengharuskan pemeriksaan pelvimetri
dengan sinar-X pada trimester ketiga. Dengan tersedianya informasi ini, dokter
dapat memulai mendiskusikan metoda persalinan pada waktu tersebut. Malformasi
yang sangat berat yang menurunkan kapasitas pelvis mungkin memerlukan
persalinan dengan seksio sesarea.
Osteogenesis imperfekta
adalah gangguan jaringan penghubung (konektif) yang di tandai dengan
osteoporosis berat, sklera yang berwarna biru, ketulian telinga tengah, dan
deformitas multipel sekunder karena fraktur yang berulang. Dua bentuk dari
penyakit tersebut, kongenital dan tarda, dapat di bedakan. Bentuk kongenital
disertai dengan kematian janin dalam kandungan atau segera setelah periode
neonatal dan di turunkan dengan trait autosomal resesif. Bentuk tarda
diturunkan sebagai trait autosomal dominan; bentuk ini lebih ringan dalam
penampakannya dan timbul lebih lambat pada masa pemeriksaan sinar-X untuk
fraktur dan deformitas pada janin, serta untuk pelvimetri harus dilakukan jika
dimaksudkan akan menjalani persalinan. Fraktur janin mengarahkan pada osteogenesis
imperfekta intrauterin, yang merupakan kontraindikasi untuk persalinan
pervaginam. Deformitas pelvis maternal juga dapat menghambat persalinan
pervaginam.
Khifoskoliosis mungkin
tampak sebagai deformitas pelvis yang sangat jelas dan asimetrik. Semakin rendah
tulang belakang yang mengalami deformitas lengkung, semakin besar efeknya pada
pelvis. Masalah pada pasien lebih jauh diperberat oleh penurunan ruang pelvis yang
tersedia untuk pertumbuhan rahim di dalam abdomen juga menurunkan pergerakan
ventilasi di dalam rongga dada;
kombinasi ini mempunyai pengaruh yang dapat sangat berbahaya bagi gravida. Penurunan kapasitas vital
paru-paru dan perubahan hemodinamik dapat menyababkan gagal jantung kongestif, yang harus diantisipasi
dan ditangani dengan agresif untuk mengindari keadaan yang mungkin fatal.
Perlunakan dan
pengenduran ligamentum pelvis terjadi pada kehamilan, kemungkinan sebagai
respons terhadap relaksan endogen. Fenomena ini disertai dengan tekanan dari
kepala janin saat masuk ke dalam panggul sebelum atau selama persalinan akan
menyebabkan distansia simfisis pubis pada beberapa gravida. Pemisahan simfisis
dapat terjadi secara spontan pada saaat persalinan, atau lebih sering terjadi
sebagai akibat tarikan forseps yang terlalu kuat hiperabduksi anggota gerak
bawah pada posisi litotomi untuk persalinan. Keadaan ini, yang mengganggu
stabilisasi fungsi menopang berat pada pelvis, ditandai oleh nyeri di daerah
pubis yang persisten pada pergerakan atau di sertai dengan kesulitan berjalan.
Nyeri sakroiliaka juga sering terlihat. Pemeriksaan menemukan rasa nyeri pada
daerah di atas simfisis dan sakroiliaka. Pemeriksaan sinar-X menunjukan
pemisahan ramus anterior tulang pelvis. Gejala yang ringan akan berespons
terhadap pendukung pelvis yang lunak dan bed-board. Gejala yang berat
memerlukan periode istirahat baring yang
lama dengan tekanan pelvis yang ketat menggunakan pengikat untuk mendorong
penyembuhan.
Kepustakaan
Cherrry SH, Berkowitz,
Kuse NG. Medical, Surgical and Gynecologic Complications of Pregnancy. 3rd ed.
Batimore: Williams & Wilkins, 1985.
Rothman R, Simeone S,
Beruine P. Lumbar disk disease. In: The Spine. 2nd ed. Philadelphia: W.B
Sauders, 1982.
White AA. Back School
and Other Conservative Approaches to Low Back Pain. St. Louis: C.V Mosby, 1983.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN ORTOPEDIK"
Post a Comment