KEHAMILAN DENGAN GRAVIDA CACAT
Lynn H. Galen, M.D
Konsultasi
sebelum kehamilan yang optimal harus memungkinkan pasangan membuat keputusan
mengenai pengasuhan anak. Dapatkan riwayat medis pasien secara terinci serta
dapatkan pemeriksaan fisik yang lengkap. Jelaskan mengenai efek kehamilan pada
penyakitnya dan kecacatannya terhadap janin. Periksa kembali medikasi dan
ubahlah, jika mungkin, untuk menghindari kemungkinan efek teratogenik pada
janin. Jika medikasi adalah penting, tetapi mempunyai kemungkinan yang
membahayakan bagi janin, jelaskan risiko tersebut. Pasien dengan kecacatan yang
berasal dari gangguan genetik harus dirujuk untuk konsultasi genetik. Doronglah
pasien untuk mendiskusikan pertimbangannya mengenai kecacatannya dan juga
pengasuhan anak. Periksa kembali sistem yang mendukung pasien.
Pendekatan
tim biasanya diperlukan selama kehamilan. Libatkan juga sumber-sumber
masyarakat jika diperlukan. Pendidikan kelahiran anak harus disesuaikan untuk
keperluan pasien; misalnya, penterjemah harus mampu menginterpretasikan bagi
gravida yang tuli. Dapatkan kontak dengan ibu-ibu lain yang telah mampu
mengatasi kecacatan yang sama untuk mendapatkan dukungan serta nasehat praktis.
Tekankan juga kebutuhan nutrisi dan latihan. Rujukan pasien dengan kerusakan
saraf spinal kepada terapi fisik. Jelaskan dengan baik kepada staf rumah sakit
mengenai kemungkinan perawatan sehingga perencanaan dan persiapan yang memadai
dapat dibuat untuk keperluan spesifik.
Pasien
dengan kerusakan medulla spinalis mempunyai masalah tertentu untuk terjadinya
infeksi saluran kemih yang berulang, batu ginjal dan kandung kemih, anemia,
ulkus dekubitus, spase otot tungkai dan perineal, persalinan prematur, dan
hiperrefleksia otonomik. Infeksi saluran kemih kronis tidak merupakan
kontraindikasi untuk kehamilan jika fungsi ginjal adalah normal; berikan pengobatan
supresif jangka panjang dengan methylmandelic acid atau nitrofurantoin.
Disfungsi usus yang ditimbulakan oleh pengobatan zat besi dapat dibantu dengan
pelunak feses. Pastikan perawatan yang cermat pada ulkus dekubitus untuk
menghindari sepsis. Gravida tersebut mempunyai risiko persalinan prematur.
Transeksi spinal di atas tingkat thorakal kesepuluh menyebabkan persalinan
tanpa rasa nyeri. Karena pasien tidak menyadari kontraksi rahim yang terjadi,
pemeriksaan setiap minggu diperlukan, dimulai pada minggu ke-28, untuk
memonitor perubahan serviks.
Kontraksi
rahim tidak dipengaruhi oleh transeksi spinal dan persalinan dapat berlangsung dengan
cepat. Sensasi tetap utuh pada pasien dengan paraplegia yang berhubungan dengan
penyakit sel di kornu anterior, seperti poliomielitis. Lesi di atas T7 dapat
menyebabkan perangsangan autonomik dengan kontraksi; keadaan ini disertai
dengan peninggian tekanan darah yang tiba-tiba(menyababkan risiko kejang atau
perdarahan), nyeri kepala, diaforesis, kecemasan yang berat, ereksi pilomotor,
kemerahan, dan bradikardia. Hindarkan distensi kandung kemih dengan menggunakan
kateter; tekananlah perangsangan kulit dari monitoring internal. Anestesia
epidural adalah efektif dalam menghambat respons tersebut. Dosis yang dititrasi
dari obat penghambat ganglionik kerja singkat mungkin juga diperlakukan. Janin
biasanya dapat mentoleransi persalinan dengan baik. Seksio sesarea dilakukan
untuk indikasi obstetrik saja. Gravida dengan paraplegia atau kuatriplegia
berada pada risiko yang meninggi untuk terjadinya trombosis vena dalam
Mobilisasi dini dan terapi fisik diindikasikan; pertimbangkan memberikan
heparin, 5,000 unit dua kali sehari. Pasien dengan gangguan ortopedik (halaman
126) atau neuromuskular(halaman 120) dan yang mengalami gangguan menopang tubuh
yang tidak seimbang pada masa anak-anak mungkin mempunyai deformitas pelvis,
yang memerlukan penilaian cermat pada arsitektur dan kapasitas pelvis. Wanita
dengan kifoskoliosis berat mungkin mempunyai cadangan kardiorespirasi yang
terbatas dan harus ditangani seperti gravida dengan penyakit jantung (halaman
104).
Berikan
penjelasan mengenai kontrasepsi pasca persalinan. Sarana-sarana masyarakat,
seperti perawatan kesehatan masyarakat dan grup pendukung bagi ibu yang baru
dan janin, harus dihubungi untuk membantu pasien dengan kecacatannya dan
menentukan mekanisme adaptif yang paling baik untuk merawat bayi.
Kepustakaan
Asrael
W. An approach to motherhood for disabied women. Rehab Lit 43:214,1982.
Tabsh
KMA, Brinkman CR, Reff RA. Autonomic dysreflexia in pregnancy. Obstet Gynecol
60:119,1982.
Taylor
P. Ganglion stimulating and blocking agents. In: Gilman LS, Goodman AG, Rall
TW, Murad F(Editors). Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 7th ed. New York:
Macmillan,1985.
Young
BK, Katz M, Klein SA. Pregnancy after spinal cord injury: Altered maternal and
fetal response to labor. Obstet Gynecol 62:59, 1983.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN GRAVIDA CACAT"
Post a Comment