KEHAMILAN DENGAN HIDROPS
FETALIS NONIMUN
Benjamin P. Sachs, M.B.S.,D.D.H.
Pemaparan terhadap
antigen darah asing akibat kehamilan atau transfusi darah dapat menyebabkan
pembentukan antibodi yang mempunyai potensi, menyebabkan penyakit hemolitik
pada janin dengan melalui plasenta kepada janin di mana antibodi tersebut dapat
menghancurkan antibodi janin. Bentuk imunologis yang paling sering, sampai
sekarang, adalah berhubungan dengan antibodi anti-D dalam sistem rhesus
(halaman 138). Walaupun saat ini insiden hidrops fetalis turun dengan
penggunaan preparat anti-D (RhoGam), hidrops fetalis nonimun telah mempunyai
kepentingan yang lebih besar. Tidak tergantung pada status rhesus, semua wanita
yang mengandung harus menjalani tes skrining antibodi pada kunjungan prenatal
yang pertama.
Jika
ditemukan antibodi, tentukan risiko penyakit hemolitik. Dua sistem antibodi
yang paling sering ditemukan, Lewis dan Cold aglutinin, tidak membahayakan
janin. Sebaliknya,anti body kell sering
mempunyai pola yang lebih agresif dari pada anti body resus (anti-D)konseltasi
dengan dokter yang berpengalaman adalah di anjurkan pada kasus ini.
Faktor
resiko maternal terjadi hidrops fetalis nonium adalah kehamilan kembar,infeksi
–terutama penyakit sitomegalovirus (halaman 150) dan sifilis(halaman
154)deabetes meletus(halaman 96)talasemia (halaman 110),dan hipertensi dan diinduksi
kehamilan.
Karena
onset hidrops fetalis nonium tdk dapat d perkira kan dengan tiap tingkat
ketetapan ,dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasongrafi janin pada
wanita mengandung yang di lakukan pada minggu ke-26 sampai 30 dan lagi pada
kira –kira minggu ke-34.untuk gravida yang sintomik,keaadaan klinis menentukan
waktuk persalinan ultrasonografi.
Alasan
yang paling sering melakukan pemeriksaaan ultrasonografi untuk keadaan ini
adalah rahim yang lebih besar dari perkiraan menurut hasil kehamiln .menurunnya
pergerakan janin yang disertai dengan hasil nonstress test yang nonreaktif harus
memerlukan pemeriksaan.kadang-kadang hidrops fetais di temukan dengan cara
tidak sengaja pada pemeriksaan ultrasonografi untuk alasan yang lain tidak
berhubungan .
Hidrops
fetalis adalah dekripsi yang tidak spesifik untuk menggambarkan manifestasi
edema pada janin yang menyeluruh gengan asites,efusi pleura atau
perikardial,dan anarsarkan.berbagi macam penyaki,beberapa ersifat fatal tetapi
sebagian besar dapat dapat diobati secara medis atau pemedahan,berhubung dengan
kondisi ini.
Periksalah
untuk gangguan tertentu pada janin,berikan erhatian khusus pada
anatomi,kecepatan,dan irama denyut jantung dan carilah malfomarasi
paru-paru,massa mediastinal dan massa thoraks lainya,volvulus
usus,neuroblastoma retroperitoneal,ginjal hidronefrtik,dan teratoma sakrokoksigeal.
Sindroma
trasfusi ‘’twin-to-twin’’yang berhubungan dengan janmin ganda
monokrionik-diamiotik sering ditemukan dengan polihidramnion akut(halaman
216).periksalah untuk berat janin yang seimbang.jika teknik tidak tersedia
pertimbangan untuk pengembalian contoh darah janin dari vena umblikalis(halaman
80).
Kira-kira
sepertujuh kasus adalah idiopatik dalam kelompok pemulihan sering kali dapat di
harap kan jika pengobatan antenatal yang sesuai di berikan.tindakan ini mungkin
memerlukan drainase bertahap untuk efusi yang terkumpul untuk menghilangkan
intrakavitas dan dengan demikian membantu menjaga keadaan kardiomaskular janin
untuk memungkinkan jainin terus tubuh dan berkembang di dalam rahim sampai
cukup matur untuk dilahirkan tanpa resiko gangguan pada priode neonatus.
Kepustakaan
Andersonhm,drew
h,bencher na,et al. Non-immune hydrops. Fetalis: changing contribution to
perinatal mortality. Br J Cosier Ghnaecol 90:636, 1983.
Fleeisher
ac kilam ap ,boehm fh,et al.hidrops fetalis: Sonop Raphic evaluation and
clinical implications radiology 141;183.1981
Hutcheson
aa,drew jh,yu vy,et al.non-immunological hidrops Fetalis: a review of 61 cases .obstet gynecol
59: 347 1982
Watson
j,cambell s.antenatal evaluation and managamen non-immune hydrops fetalis.
Obstet Gynecol 67, .589, 1986.
0 Response to "KEHAMILAN DENGAN HIDROPS FETALIS NONIMUN"
Post a Comment